TANJANG.COM. Jelang panen padi, petani yang bernama Sutiyono melakukan syukuran atas tanaman padi yang ditanam memiliki kualitas padi yg lumayan bagus dan sudah dibeli oleh penebas dengan harga tinggi sekitar 53 juta rupiah dengan luasan area sawah sekitar 1.5 hektar.
Sebagai wujud syukur petani yg bernama Sutiyono melakukan wiwitan atau bancakan disawahnya, dalam kegiatan tersebut petani disekitar sawahnya diundang untuk turut serta dalam kegiatan wiwitan. Menu wiwitan biasanya terdiri dari nasi uduk dengan lauk ayam Ingkung, mie, tahu tempe goreng, dan yg lauk wajib kuluban dan tambahan yg berupa pisang raja dua sisir. Dalam kegiatan wiwitan dipimpin oleh pak Modin untuk mendoakan kegiatan wiwitan tersebut. Setelah proses doa selesai petani yang hadir di kegiatan tersebut langsung memakan makanan wiwitan tersebut.
Dikegiatan wiwitan tersebut hadir juga Karsiman yang memiliki sawah disebelah timur Sutiyono juga akan melakukan kegiatan wiwitan serupa pada hari Minggu.
Sebagai petani Sutiyono cukup senang atas panen padi dengan hasil yang bagus dengan harga tebasan yang tinggi, tetapi dari hasil penjualan padinya Sutiyono juga masih harus mengeluarkan biaya bagi hasil dengan pengusaha pompanisasi karena air sawah yang digunakan Sutiyono adalah air dari sungai yang dipompa areal persawahan dikawasan pompanisasi. Bagi hasil dengan pemilik usaha pompanisasi sudah dipatok dengan bagi hasil tujuh persen dari hasil penjualan gabah. Meskipun begitu Sutiyono masih tetap merasa mendapatkan untung yang layak, hal tersebut didasari karena tanpa adanya usahan pompanisasi tanaman padi miliknya tidak akan bisa panen dengan hasil yang baik. Karena pertanian padi didesa Plumbungan sebelah selatan dari sawah Sutiyono gagal karena tidak mendapatkan air yang cukup sehingga membuat tanaman padinya tidak bisa tumbuh dengan normal.
Harapan Sutiyono semoga pada masa tanam berikutnya hasilnya tetap baik tanpa ada gangguan hama dan juga banjir yang biasa merendam areal pertanian desa Tanjang.
Redaksi
Tags
Pertanian